Senin, 13 Juni 2016

Aku dan Allah



SEBUAH PERCAKAPAN  AKU DAN ALLAH

SUATU HARI”

-Aku meminta kepada Allah agar Allah mengangkat kesombongan dan keangkuhan yang ada padaku.---

Allah Menjawab :
  “Tidak….”
~ Kamulah yang harus merendahkan hatimu,bertindak melayani bagi sesamamu,maka kesombongan dan keangkuhanmu pun akan hilang ~.

                                                                

-Aku meminta kepada  Allah agar Allah memberikan kesabaran kepadaku.---

Allah Menjawab :
 “Tidak….”
~ Kesabaran bukan suatu pemberian Cuma-Cuma. Kesabaran harus di latih,Kesabaran adalah hasil masa sulitmu,renungkanlah firman ku dan lakukanlah maka kesabaranmu akan bertambah ~.

      
                                                                
-Aku meminta kepada Allah agar Allah mengangkat beban hidupku.---

Allah Menjawab :
“Tidak….”
~ Beban hidupmu menjauh kan kamu dari kesukaan duniawi dan membuat kamu tidak mengandalkan dirimu sendiri,melainkan “Aku”,sehingga membuat kamu lebih dekat kepada ku. Dan “Aku” Akan senantiasa menemani kamu dimasa sulitmu,serta memampu kan kami melewati masa sulitmu ~.

 

-Aku meminta agar Allah memberikan kebahagiaan.---

Allah Menjawab :
“Tidak….”
~ “Aku” memberimu segala nikmat,kebahagiaan tergantung penerimaan hatimu dalam mensyukurinya ~.


 
-Aku meminta agar Allah membuat kehidupan rohaniku bertumbuh.---

Allah Menjawab :
“Tidak….”
~ Kehidupan Rohanimu,kamulah yang harus membuatnya bertumbuh,dengan semakin seringnya engkau bersekutu dengan ku “Aku” akan menyirami nya,senhingga akan membuahkan hasil yang baik ~.



-Aku meminta agar Allah menolongku untuk mengasihi sesame seperti Allah mengasihiku.---

Allah Menjawab :
“Tidak….”
~ Hambaku…inilah permintaan terbaikmu hari ini,lakukanlah……!! Kasihilah sesamamu pasti “Aku” akan menolongmu ~.



--- Perbanyak silahtuhrahimm dengan saling menyayangi dan saling menasehati dalam kebaikan,maka In Syaa Allah akan memudahkan urusan kita---

Renungan Hati



Untuk di renungkan bersama

“JIKA ESOK AKU TIADA”

-Hari ini orang memanggilku nama,mungkin esok orang memanggilku almarhum.----------
-Hari ini aku memakai Pakaian yang indah & mewah,Mungkin esok aku akan memakai kain kafan.----------
-Hari ini aku berpijak di atas Tanah,mungkin esok Aku terbujur di bawah tanah.----------
-Hari ini aku bias mandi sendiri,mungkin esok aku di mandikan orang lain.----------
-Hari ini aku sholat di belakang imam,mungkin esok aku di sholatkan di depan imam.----------
-Hari ini aku bahagia bersama orang-orang di sekelilingku,mungkin esok aku sendirian di sana.---------

Yaa ALLAH yaa RABBI : Ampunillah Dosa Kami Semua.

Berilah kami kemampuan untuk beribadah kepada mu dan berilah kami kemampuan untuk menghindari kemaksiatan dan dari godaan syaitan yang terkutuk.

Yaa ALLAH yaa RABBI….Kami memang tidak pantas masuk Syurga,tapi kami tidak akan kuat bila masuk Neraka.
Yaa ALLAH yaa RABBI….Tetapkanlah Hati Kami,untuk selalu taat kepada mu.
Yaa ALLAH yaa RABBI….Wafatkan kami dalam keadaan Husnul Khotimah.
Yaa ALLAH yaa RABBI….Limpahkanlah kebaikan di dunia ini dan di akherat.

Yaa ALLAH yaa RABBI….Muliakanlah yang membaca postingan ini lapangkanlah Hatinya.Bahagiakanlah Keluarganya.Luaskan dan Berkahkan Rezkinya mudahkanlah segala urusannya.Kabulkan cita-citanya.Jauhkan dari segala penyakit,fitnah,prasangka keji,berkata kasar dan munkar.-------

Maaf lahir bathin buat semua saudaraku,selama menyambut bulan Suci Ramadhan 1437 H.Semoga amal ibadah kita di terima oleh ALLAH SWT.

Aamiin yaa Rabbal’aalamiin………………………………………………….

Manusia Dan Harapan



TUGAS IBD 1
MANUSIA DAN HARAPAN


  




Di Susun Oleh : DANANG PUTRA WIJAYA
        1TA04
11315564






A. Pengertian Harapan
Harapan berasal dari kata harap yang berarti keinginan supaya sesuatu terjadi, sehingga harapan dapat diartikan sesuatu yang diinginkan dapat terjadi. Yang dapat disimpulkan harapan itu menyangkut permasalahan masa depan.
Setiap manusia mempunyai harapan. Manusia yang tanpa harapan, berarti manusia itu mati dalam hidup. Orang yang akan meninggal sekalipun mempunyai harapan, biasanya berupa pesan – pesan kepada ahli warisnya.
Harapan tersebut tergantung pada pengetahuan, pengalaman, lingkungan hidup dan kemampuan masing – masing. Misalnya, Budi hanya mampu membeli sepeda, biasanya tidak mempunyai harapan untuk membeli mobil. Seorang yang mempunyai harapan yang berlebihan terkadang akan berakibat menjadi tertawaan orang banyak seperti pribahasa “Si pungguk merindukan bulan”, walaupun tidak ada yang tidak mungkin didunia ini bila Tuhan berkehandak.
Harapan harus berdasarkan kepercayaan, baik kepercayaan pada diri sendiri, maupun kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Agar harapan dapat terwujud, maka diperlukan usaha dengan sungguh – sungguh, berdoa dan pada akhirnya bertawakal agar harapan itu dapat terwujud.

B. Apa Sebab Manusia Mempunyai Harapan ?
Menurut kodratnya manusia itu adalah mahluk sosial. Setiap lahir ke dunia langsung disambut dalam suatu interaksi hidup, yakni ditengah suatu keluarga atau sebagai anggota masyarakat. Tidak ada satu manusiapun yang luput dari interaksi hidup. Ditengah – tengah yang lainnya, seseorang dapat hidup dan berkembang baik fisik / jasmani maupun mental / spiritualnya. Ada dua hal yang mendorong orang hidup berinteraksi dengan manusia lain, yakni dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup.
Dorongan kodrat, ialah sifat, keadaan atau pembawaan alamiah yang sudah terjelma dalam diri manusia sejak manusia itu diciptakan oleh Tuhan. Misalnya menangis, bergembira, berpikir, berjalan, berkata, mempunyai keturunan dan sebagainya. Setiap manusia mempunyai kemampuan untuk itu semua.
Dorongan kebutuhan hidup, sudah kodratnya bahwa manusia mempunyai bermacam – macam kebutuhan hidup. Kebutuhan hidup itu pada garis besarnya dapat dibedakan atas kebutuhan jasmani dan kebutuhan rohani.
Menurut Abraham Maslow sesuai dengan kodratnya harapan manusia atau kebutuhan manuis itu ialah :
a)      Kelangsungan hidup (survival)
b)      Keamanan (safety)
c)      Hak dan kewajiban mencintai dan dicintai (be loving and love)
d)      Diakui linkungan (status)
e)      Perwujudan cita – cita (self actualization)

C. PENGERTIAN DOA
Menurut bahasa do'a berasal dari kata "da'a" artinya memanggil. Sedangkan menurut istilah syara' do'a berarti "Memohon sesuatu yang bermanfaat dan memohon terbebas atau tercegah dari sesuatu yang memudharatkan.1
Adapun lafadz do'a yang ada dalam al Qur'an bisa bermakna sebagai berikut:
1.       Ibadah, seperti firman Allah: Dan janganlah kamu menyembah apa-apa yang tidak memberi manfaat dan tidak memberi madharat kepadamu selain Allah, sebab jika kamu berbuat demikian make, kamu termasuk orang-orang yang zhalim. (Yunus: 106).

2.       Perkataan atau Keluhan. Seperti pada firman Allah: Maka tetaplah demikian keluhan mereka, sehingga kami jadikan mereka sebagai tanaman yang telah dituai, yang tidak dapat hidup lagi. (al Anbiya: 15).

3.       Panggilan atau seruan. Allah berfirman: Maka kamu tidak akan sanggup menjadikan orang-orang yang mati itu dapat mendengar, dan menjadikan orang-orang yang tuli dapat mendengar seruan, apabila mereka itu berpaling ke belakang. (ar- Rum: 52)

4.       Meminta pertolongan. Allah berfirman: Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang at Qur'an yang Kami wahyukan kepada hamba Kami (Muhammad) buatlah satu surat yang semisal at Qur'an itu dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar. (al Baqarah: 23).

5.       Permohonan. Seperti firman Allah: Dan orang-orang yang berada dalam neraka berkata kepada penjagapenjaga jahannam: "Mohonkanlah kepada Tuhanmu supaya Dia meringankan azab dari kami barang sehari." (al Mukmin: 49).

Macam-Macam Do’a
Syeikh Abdurrahman bin Sa'diy berkata: "Setiap perintah di dalam al Qur'an dan larangan berdo'a kepada selain Allah, meliputi do'a masalah (permintaan) dan do'a ibadah." 2
Adapun perbedaan antara kedua macam do'a tersebut adalah:

Do'a masalah (permintaan) adalah: Meminta untuk diberikan manfaat dan dicegah dari kemudharatan, atau sesuatu yang sifatnya permintaan. Dan ini dibagi menjadi tiga:

a    Permintaan yang ditujukan kepada Allah semata dan ini (termasuk tauhid dan berpahala. -red. vbaitullah)

      Permintaan yang ditujukan kepada selain Allah, padahal dia tidak mampu memenuhi dan memberikan permintaannya. Seperti meminta kepada kuburan, pohon-pohon besar atau tempat-tempat keramat. Dan ini termasuk syirik dan dosa besar.

     Permintaan yang ditujukan kepada selain Allah pada hal-hal yang bisa dipenuhi dan bisa dilakukan, seperti meminta prang lain, yang masih hidup untuk memindahkan atau membawakan barangnya dan ini hukumnya boleh.

Do'a Ibadah maksudnya Semua bentuk ibadah atau ketaatan yang diberikan kepada Allah balk lahiriah maupun batiniah, karena pada hakikatnya semua bentuk ibadah misalnya shalat, puasa, Haji dan sebagainya, tujuan utamanya adalah untuk mendapatkan ridha Allah dan dijauhkan dari azab-Nya.



D. Kepercayaan
Kepercayaan berasal dari kata percaya, artinya mengakui atau meyakini akan kebenaran. Kepercayaan adalah hal – hal yang berhubungan dengan pengakuan atau keyakinan akan kebenaran. Ada beberapa kalimat yang dapat kita perhatikan :
Ia tidak percaya pada diri sendiri.
Saya tidak percaya ia berbuat seperti itu, berita itu kurang dapat dipercaya.
Bagaimana juga kita harus percaya kepada pemerintah.
Kita harus percaya akan nasehat – nasehat yang berasal dari Al-qur’an.
Dengan contoh berbagai kalimat diatas maka dapat ditarik kesimpulan, bahwa dasar kepercayaan itu adalah kebenaran.

E. Berbagai Kepercayaan Dan Usaha Meningkatkannya
Dasar kepercayaan adalah kebenaran. Kepercayaan itu dapat dibedakan atas :

• Kepercayaan pada diri sendiri
Kepercayaan pada diri sendiri itu ditanamkan setiap pribadi manusia. Percaya pada diri sendiri pada hakekatnya percaya pada Tuhan Yang Maha Esa Percaya pada diri sendiri, menganggap dirinya tidak salah, dirinya menang, dirinya mampu mengerjakan yang diserahkan atau dipercayakan kepadanya.

• Kepercayaan kepada orang lain
Percaya kepada orang lain itu dapat berupa percaya kepada saudara, orang tua, guru, atau siapa saja. Kepercayaan kepada orang lain itu sudah tentu percaya ternadap kata hatinya, perbuatan yang sesuai dengan kata hati, atau terhadap kebenarannya. Ada ucapan yang berbunyi orang itu dipercaya karna ucapannya. Misalnya, orang yang berjanji sesuatu hams dipenuhi, meskipun janji itu tidak terdengar orang lain, apalagi membuat janji kepada orang lain.

• Kepercayaan kepada pemerintah
Berdasarkan pandangan teokratis menurut etika, filsafat tingkah laku karya Prof.Ir, Poedjawiyatna, negara itu berasal dari Tuhan. Tuhan langsung memerintah dan memimpin bangsa manusia, atau setidak-tidaknya Tuhanlah pemilik kedaulatan sejati, Karena semua adalah ciptaan Tuhan. Semua mengemban kewibawaan, terutama pengemban tertinggi, yaitu raja, langsung dikaruniai kewibawaan oleh Tuhan, sebab langsung dipilih oleh Tuhan pula (kerajaan)

Pandangan demokratis mengatakan bahwa kedaulatan adalah dari rakyat, (kewibawaan pun milik rakyat. Rakyat adalah negara, rakyat itu menjelma pada negara. Satu-satunya realitas adalah negara). Manusia sebagai seorang (individu) tak berarti. Orang. mempunyai arti hanya dalam masyarakat, negara. Hanya negara sebagai keutuhan (totalitas) yang ada, kedaulatan mutlak pada negara, negara demikian itu disebut negara totaliter. satu-satunya yang mempunyai hak ialah negara; manusia perorangan tidak mempunyai hak, ia hanya mempunyai kewajiban (negara diktator)
Jelaslah bagi kita, baik teori atau pandangan teokratis ataupun demokratis negara atau pemerintah itu benar, karena Tuhan adalah sumber kebenaran. Karena itu wajarlah kalau manusia sebagai warga negara percaya kepada negara/pemerintah.

• Kepercayaan kepada Tuhan
Kepercayaan kepada Tuhan yang maha kuasa itu amat penting, karena keberadaan manusia itu bukan dengan sendirinya, tetapi diciptakan oleh Tuhan. Kepercayaan berarti keyakinan dan pengakuan akan kebenaran. Kepercayaan itu amat penting, karena merupakan tali kuat yang dapat menghubungkan rasa manusia dengan Tuhannya. Bagaimana Tuhan dapat menolong umatnya, apabila umat itu tidak mempunyai kepercayaan kepada Tuhannya, sebab tidak ada tali penghubung yang mengalirkan daya kekuatannya. Oleh karcna itu jika manusia berusaha agar mendapat pertolongan dari padanya, manusia harus percaya kepada Tuhan, sebab Tuhanlah yang selalu menyertai manusia. Kepercayaan atau pengakuan akan adanya zat yang maha tinggi yang menciptakan alam semesta seisinya merupakan
konsekuensinya tiap-tiap umat beragama dalam melakukan pemujaan kepada zat tersebut.

Usaha-usaha Meningkatkan Percaya pada Tuhan
Usaha itu antara lain:
• Meningkatkan ketaqwaan kita dengan jalan meningkatkan ibadah.
• Meningkatkan pengabdian kita kepada masyarakat.
• Meningkatkan kecintaan kita kepada sesama manusia dengan jalan suka    menolong, dermawan, dan sebagainya.
• mengurangi nafsu mengumpulkan harta yang berlebihan.
• menekan perasaan negatif seperti iri, dengki, fitnah, dan sebagainya.


http://ilmubudayadasarardhi.blogspot.co.id/2012/11/manusia-dan-harapan.html