ASPEK HUKUM DALAM PEMBANGUNAN
Nama Kelompok:
- Anis Abda Rabbik (10315816)
- Danang Putra Wijaya (11315564)
- Eriawan Heri Susanto (12325233)
- Ghifari Fakhran Isya (13315873)
- Stefi Vivia Putri Dewi (16415682)
- Yasin Nanda Ariesta (17315223)
Penyusunan Anggaran Perusahaan dan/atau Anggaran Proyek Pembangunan
Penyusunan anggaran merupakan salah satu
kegiatan penting dalam proses perencanaan yang dilakukan oleh manajemen sebuah
perusahaan. Dalam sebuah anggaran kemudian ditetapkan biaya-biaya kegiatan atau
program-program yang akan dilaksanakan dan dijadwalkan berikut dengan
target-target keuangan yang telah ditetapkan dan upaya-upaya berikut dengan
biaya yang dilakukan untuk mencapai target-target tersebut.
Prinsip dasar
anggaran perusahaan adalah bagaimana merubah rencana jangka panjang menjadi rencana
jangka pendek yang terkuantifikasi dalam bentuk anggaran. Karenanya anggaran
berikut dengan realisasinya menjadi alat ukur untuk melakukan evaluasi kinerja
juga. Dalam proses penyusunannya, hendaknya melibatkan seluruh unit yang ada
dalam perusahaan dan kalau perlu seluruh karyawan (dengan skala dan tingkat
keterlibatan yang diatur) untuk dapat mengetahui target kinerja perusahaan.
B.
Tujuan
dan Fungsi
Sebelum
menyusun anggaran, tentunya kita harus memahami terlebih dahulu tujuan dan
fungsi anggaran itu disusun. Dalam hal ini, terdapat beberapa tujuan penyusunan
anggaran, diantaranya:
1.
Untuk menyatakan harapan atau sasaran perubahan
secara jelas dan formal, sehingga bisa menghndari kerancuan dan memberikan arah
terhadap apa yang hendak dicapai manajemen.
2.
Untuk mengkomunikasikan harapan manajemen kepada
pihak-pihak yang terkait sehingga anggaran dimengerti, didukung dan
dilaksanakan.
3.
Untuk menyediakan rencana rinci mengenai
aktivitas dengan maksud mengurangi ketidakpastian dan memberikan pengarah yang
jelas bagi individu dan kelompok dalam upaya mencapai tujuan perusahaan.
4.
Untuk mengkoordinasikan cara/metode yang akan
ditempuh dalam rangka memaksimalkan sumber daya.
5.
Untuk menyediakan alat pengukur dan
mengendalikan kinerja individu dan kelompok, serta menyediakan informasi yang
mendasari perlu tidaknya tindakan koreksi.
Sedangkan fungsi anggaran yaitu
untuk:
· Perencanaan
1.
Membantu manajemen meneliti dan mempelajari
segala masalah yang berkaitan dengan aktivitas yang akan dilaksanakan. Dengan
kata lain, sebelum merencanakan kegiatan, manajer mengadakan penelitian dan
pengalaman-pengamatan terlebih dahulu.
2.
Mengerahkan seluruh tenaga dalam perusahaan yang
menentukan arah/kegiatan yang paling menguntungkan agar RKAP yang disusun untuk
waktu panjang dan schedule yang teratur, akan sangat membantu dalam mengeragkan
secara tepat tenaga-tenaga kepala bagian, salesman, kepala cabang dan semua
tenaga operasional.
3.
Membantu menunjang kebijaksanaan-kebijaksanaan (polities) perusahaan.
4.
Membantu menstabilkan kesempatan kerja yang
tersedia. Perencanaan kebutuhan tenaga kerja yang baik akan mengakibatkan dapat
dihindarkannya kelebihan dan kekurangan tenaga kerja.
5.
Mengakibatkan pemakaian alat-alat fisik secara
lebih efektif. Dengan disusunnya perencanaan yang terperinci dapat dihindarkan
biaya-biaya yang timbul karena kapasiras yang berlebihan.
· Koordinasi (coordinating)
1.
Membantu mengkoordinasi factor manusia dengan
perusahaan. Maksudnya adalah seringkali terjadi kasus dimana manajer tidak tahu
apa yang akan dilakukan di tahun-tahun mendatang. Maka dari itu, penyusunan
rencana yang terperinci (berupa anggaran) membantu manajer mengatasi masalah
itu, sehingga ia kembali merasa adanya hubungan antara kemampuannya dengan
perusahaan yang dipimpinnya.
2.
Menempatkan penggungaan modal pada alternative-alternatif
yang menguntungkan, dalam arti seimbang dengan program-program perusahaan.
Sebelum perusahaan membelanjakan uangnya, sebaiknya perusahaan terlebih dahulu
memilih alternatif-alternatif yang paling menguntungkan atau sesuai dengan program
perusahaan.
3.
Mengetahui kelemahan-kelemahan dalam organisasi.
Mengapa? Karena setelah rencana yang baik disusun dan kemudian dijalankan,
kelemahan-kelemahan dapat dilihat untuk diperbaiki.
· Pengawasan (Controlling)
Pengawasan dapat melaksanakan tugasnya melakukan
evaluasi atas pelaksanaan pekerjaan dengan cara membandingkan realisasi dengan
RKAP dan melakukan tindakan perbaikan apabila dipandang perlu.
· Motivasi
Anggaran memotivasi para pelaksananya dalam
melaksanakan tugas-tugas untuk mencapai tujuan.
· Komunikasi
Meliputi penyampaian informasi yang berhubungan dengan
tujuan, strategi, kebijaksanaan, rencana, pelaksanaan dan penyimpangan yang
terjadi.
· Pendidikan
RKAP mendidik para manajer mengenai bagaimana bekerja
secara terinci pada ousat pertanggungjawaban yang dipimpinnya.
C.
Prinsip
Penyusunan Anggaran
Adapun
prinsip-prinsip dasar yang harus dipenuhi dan ditaati agar suatu anggaran dapat
disusun dan dilaksanakan sesuai dengan rencana, adalah sebagai berikut:
1.
Management
Involvement
Merupakan keterlibatan manajemen dalam penyusunan
rencana mempunyai makna bahwa manajemen mempunyai komitmen yang kuat untuk
mencapai segala sesuatu yang direncanakan.
2.
Organizational
Adaption
Suatu rencana keuangan harus disusun berdasarkan
struktur organisasi dimana ada ketegasan wewenang dan tanggung jawab. Seorang
manajer tidak dapat memindahkan tanggung jawab atas suatu pekerjaan walaupun
dia dapat melimpahkan sebagian wewenangnya kepada bawahannya.
3.
Responsibility
Accounting
Agar rencana keuangan dapat dilaksanakan dengan baik,
maka harus didukung adanya suatu system
responsibility accounting yang polanya disesuaikan dengan pertanggung
jawaban manajemen keuangan perusahaan.
4.
Goal Orientation
Penetapan tujuan yang realistris akan menjamin
kelangsungan hidup dan pertumbuhan perusahaan dalam jangka panjang.
5.
Full Communication
Suatu perencanaan dan pengendalian dapat berjalan
secara efektif apabila antara tingkatan manajemen mempunyai pemahaman yang sama
tentang tanggung jawab dan sasaran yang akan dicapai.
6.
Realistic
Expectation
Dalam perencanaan, manajemen harus mentepakan sasaran
yang realistis, artinya memungkinkan dapat dicapai. Maka sebaiknya manajemen
harus menghindari konservatisme dan optimisme yang berlebihan yang menjadikan
sasaran tidak dapat dicapai.
7.
Timeliness
Laporan-laporan mengenai realisasi rencana harus
diterima manajer yang berkompeten tepat pada waktunya agar informasi tersebut
berguna bagi manajemen.
8.
Flexible Application
Pernecanaan tidak boleh kaku tetapi harus terdapat
celah untuk perubahan sesuai dengan situasi dan kondisi.
9.
Reward and
Punishment
Manajemen harus melakukan penilaian kinerja manajer
berdasarkan perencanaan yang telah ditetapkan. Jadi manajer yang kinerjanya
dibawah atau melebihi standar harus dapat diketahui sehingga pemberian
suatu reward atau punishment oleh manajemen menjadi
transparan.
D.
Faktor
yang Mempengaruhi Penyusunan Anggaran
Sangat penting
mengetahui faktor yang mempengaruhi penyusunan anggaran agar bisa meminimalisir
resiko yang mungkin terjadi. Berikut adalah faktor yang mempengaruhi penyusunan
anggaran:
· Faktor Internal
1.
Data penjualan pada tahun-tahun yang lalu.
2.
Kebijaksanaan perusahaan yang berhubungan dengan
masalah harga jual, syarat pembayaran yang dijual, dsb.
3.
Kapasitas produksi yang dimiliki perusahaan.
4.
Tenaga kerja, modal kerja dan
fasilitas-fasilitas yang dimiliki perusahaan.
· Faktor Eksternal
1.
Keadaan persaingan
2.
Tingkat pertumbuhan penduduk
3.
Tingkat penghasilan masyarakat
Sumber:
https://www.kompasiana.com/sinaynf/565c89a552937303161cbef4/hal-hal-penting-dalam-penyusunan-anggaran
Tidak ada komentar:
Posting Komentar